Mengetahui plat nomor kendaraan

Sabtu, 14 Desember 2013

Setiap kendaraan pastilah mempunyai plat nomor. Plat nomor tersebut adalah bagaikan
“kartu identitas” bagi kendaraan tersebut.
Sebagian orang tahu apa arti dari nomor yang terpajang di depan dan belakang kendaraannya tersebut, sedangkan sebagian
lain tidak. Bagi anda yang sudah tahu maka sebaiknya anda meninggalkan post ini dan
membaca tulisan pada post lainnya.
Dan bagi anda yang belum mengetahuinya silahkan baca uraian berikut dengan sebaik-
baiknya.
Nomor polisi diberikan sesuai dengan urutan pendaftaran kendaraan bermotor.
Nomor urut tersebut terdiri dari 1 sampai dengan 4 angka, dan ditempatkan setelah Kode Wilayah Pendaftaran.
Nomor urut pendaftaran dialokasikan sesuai kelompok
jenis kendaraan bermotor. Sebagai contoh,

untuk wilayah DKI Jakarta:
1 – 2999 = dialokasikan untuk kendaraan penumpang
8000 – 8999 = dialokasikan untuk kendaraan penumpang
3000 – 6999 = dialokasikan untuk sepeda motor
7000 – 7999 = dialokasikan untuk bus
9000 – 9999 = dialokasikan untuk kendaraan beban

Apabila nomor urut pendaftaran yang telah dialokasikan habis digunakan, maka nomor
urut pendaftaran berikutnya kembali ke nomor awal yang telah dialokasikan dengan diberi tanda pengenal huruf seri A sampai
dengan Z di belakang angka pendaftaran.
Apabila huruf di belakang angka sebagai tanda pengenal kelipatan telah sampai pada huruf Z, maka penomoran dapat
menggunakan 2 huruf seri di belakang angka pendaftaran.

Khusus untuk DKI Jakarta, dapat
menggunakan hingga 3 huruf seri di belakang angka pendaftaran, sesuai kategori atau dengan permintaan khusus. Format
kategori 3 huruf seri umum yaitu: B XXXX XYZ
X = Umumnya mewakili tempat kendaraan tersebut terdaftar. Huruf yang mewakili kategori tempat terdaftarnya kendaraan:
U – Jakarta Utara
B – Jakarta Barat
P – Jakarta Pusat
S – Jakarta Selatan
T – Jakarta Timur
E – Depok
N – Tangerang
C – Tangerang
K – Bekasi
F – Bekasi
Y = Umumnya jenis kedaraan berdasar
golongan. Huruf yang mewakili kategori
kendaraan:
A – Sedan / Motor
F – Minibus, Hatchback, City Car
V – Minibus
J – Jip dan SUV
D – Truk
T – Taksi
U – Kendaraan Staf Pemerintah
Q – Kendaraan Staf Pemerintah

(contoh: B 1234 FQN untuk Pemerintah Kabupaten
Bekasi, B 1234 KQN untuk Pemerintah Kota Bekasi)
Z = Huruf acak yang diberikan untuk pembeda.
Contoh: B XXXX PAA = Mobil
tersebut terdaftar di Jakarta Pusat (P),
berjenis sedan (A), dan memiliki? huruf pembeda (A).

Ciri-ciri orang yang ga mau sukses

Jumat, 13 Desember 2013

Setiap orang pasti ingin sukses dalam setiap pekerjaan yang
dilakukannya. Namun percayalah kalau sifat dan kepribadian Anda sendiri akan memengaruhi kesuksesan dalam bekerja. Dalam hubungan kedua hal ini, ada tujuh kepribadian orang yang
dinilai tidak akan pernah sukses dalam pekerjaannya.

1. Berpikir negatif
Setiap kali Anda berhasil dalam pekerjaan atau mendapatkan pujian dari si bos, pasti ada saja
rekan kerja yang sirik dengan hal ini.
Seorang pecundang akan berpikir bahwa Anda bisa mendapatkannya dengan cara yang tidak baik, atau karena adanya dukungan dari seseorang yang punya posisi kuat, atau
buruknya, ia berpikir ini hanya keberuntungan semata.

2. Orang yang terlalu takut
Seperti biasa, orang akan melakukan hal konyol ketika mereka takut. Orang-orang seperti inilah yang akan menyebabkan masalah serius di tempat kerja. Misalnya ketika mereka takut
dipecat, maka ketika kantor menemukan sebuah kesalahan dalam pekerjaan tim, jangan kaget
kalau ia akan menumpukan semua kesalahan pada Anda. Orang seperti ini akan selalu mencari aman untuk posisinya sendiri sekalipun mereka harus mengorbankan Anda.

3. Orang yang mudah tertipu
Percaya pada perusahaan itu boleh-boleh saja,
tapi hati-hati jangan terlalu mudah percaya pada semua hal. Ketika pimpinan kantor mengatakan sesuatu yang mungkin Anda sendiri
tahu bahwa alasan ini sangat dibuat-buat maka ada baiknya untuk tidak diam saja dan menerimanya. Misalnya, “Anda tidak mendapatkan promosi di tahun ini, tapi pasti di tahun depan.”
Anda boleh saja kok untuk sedikit bernegosiasi dengan hal ini. Ibaratnya, sama seperti saat
Anda membeli mobil tanpa menawar. Jika Anda berusaha untuk keluar dari dealer maka si
penjual pasti memberi diskon untuk Anda. Dalam pekerjaan hal ini juga berlaku.

4. Pemikir kolot
Pemikir kolot yang berkelompok adalah masalah psikologis yang merajalela di tempat kerja.
Semakin lama Anda bekerja di sebuah perusahaan maka populasinya akan semakin besar. Akhirnya terbentuk kumpulan karyawan senior yang kurang mawas dengan perkembangan di luar. Orang-orang ini adalah alasan mengapa banyak hal di kantor tidak diperbarui, seperti misalnya; teknologi kantor,
kebijakan yang sudah ketinggalan zaman, atau hal-hal lainnya di kantor yang tidak diperbarui.
Dalam tim kerja kolot ini Anda akan selalu mendengar kalimat “Kamu tidak bisa melakukan
itu, karena kami tidak terbiasa melakukannya dan ini tidak seperti yang biasanya selalu dilakukan di kantor!”

5. Apatis
Sesekali mengambil cuti kerja tentu tak masalah. Namun, tak dipungkiri kalau ada saja
teman kerja yang sirik dengan masa cuti Anda ini. Apalagi kalau dia tahu-tahu selalu menghubungi Anda untuk masalah pekerjaan
atau justru malah menyindir Anda karena bersenang-senang, sementara mereka harus bekerja keras saat Anda cuti. Menyebalkan
pasti!

 

Selembar Catatan Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger